Selasa, 30 Oktober 2012

Jangan Asal Menunjuk Penyembelih Hewan Kurban, Kurban adalah Ibadah Suci

Sabtu, 20 Oktober 2012 , 10:49:00

Penyembelihan Hewan Qurban Oleh Abah Guru Mas'ud


BALIKPAPAN - Mendekati hari raya Idul Adha atau yang lebih dikenal dengan hari raya Kurban, masyarakat sudah disosialisasikan dengan tata cara menyembelih hewan kurban yang benar dan bagaimana bentuk serta kondisi hewan kurban  yang akan disembelih nantinya.

Tetapi sayang, jarang yang membahas tentang etika yang benar untuk seorang yang ditugaskan guna menyembelih hewan kurban (si penjagal hewan kurban), padahal kondisi si penyembelih hewan kurban ini menentukan diterima atau tidaknya amalan si penyumbang hewan kurban.

“Jangan asal menunjuk penyembelih hewan kurban,” kata KH Syekh Mas’ud Husain ulama Kharismatik Kalimantan kepada Balikpapan Pos saat ditemui di kediamannya, kemarin.

Menurut Guru Masud akrab dirinya disapa, bedakan antara menyembelih hewan untuk dijual ke pasar dan menyembelih hewan untuk ibadah kurban. Kalau untuk menyembelih hewan untuk dijual dagingnya ke pasar cukup dilakukan oleh tukang jagal dengan mengucapkan Bismillahir Rahman Nirrahim.

Tapi kalau menyembelih hewan untuk ibadah kurban, maka jangan sembarangan menunjuk tukang penyembelihnya sebab menyembelih hewan kurban tidak boleh sembarangan. Harus mengikuti beberapa hal berikut ini:

Pertama,bila Dzulhijjah telah masuk dan seseorang berkeinginan untuk menyembelih hewan qurban, dia tidak diperbolehkan untuk memotong, mencukur, dan mengambil rambut, kuku dan kulitnya hingga selesai menyembelih hewan qurbannya.

Kedua,bila seseorang akan menyembelih lebih dari seekor hewan qurban, sembelihan pertamanya telah menggugurkan larangan terhadap dia sehingga dia boleh mengambil rambut, kuku, dan kulitnya setelah menyembelih hewan pertama.

Nah, saat akan menyembelih hewan kurban si penyembelih haruslah dipilih dari orang yang paling taat beribadah, paham agama, soleh, dan tidak melakukan perbuatan maksiat, mabuk-mabukan serta bukan orang yang memiliki akhlak yang jelek. Sebab penyembelih hewan kurban sama saja dengan melakukan tugas yang dilakukan oleh Rasulullah Ibrahim AS.

Guru Mas’ud menyampaikan bahwa Ibrahim saat diperintahkan untuk melakukan ibadah kurban, dirinya melaksanakan mandi suci dulu, lalu memakai pakaian terbaik. Sebab menyembelih hewan kurban adalah sebuah ibadah dan ritual suci, dimana penyembelih hewan kurban harus dalam kondisi suci baik fisik maupun hatinya. Karena itulah sebelum melaksanakan ibadah kurban Ibrahim bayak melakukan istighfar, zikir dan meminta ampun kepada Allah SWT.

“Orang yang bertugas menyembelih hewan kurban harus melakukan seperti yang dilaksanakan oleh Ibrahim AS,” tandas Guru Mas’ud.

Mas’ud pun menyayangkan sebab banyak yang salah kaprah dalam melakukan penyembelihan hewan kurban sebab asal menunjuk penyembelih hewan kurban. Para penyembelihnya banyak yang tidak mengikuti tata cara dan etika sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Ibrahim AS. Menyembelih hewan kurban dengan memakai pakaian yang jelek bahkan kumal, dan bisa jadi si penyembelih malah tidak bersuci diri terlebih dahulu, padahal yang bersangkutan akan melaksanakan ritual dan ibadah suci yang sangat penting.

Tugas penyembelih hewan kurban ini menentukan diterima atau tidaknya amalan dan pahala kurban orang yang telah mensedekahkan hartanya untuk menyediakan hewan kurban guna melaksanakan ibadah kurban di hari raya Idul Adha.

“Kami mengingatkan supaya jangan asal menyembelih hewan kurban, tunjuk penyembelihnya yang paham agama, tata beribadah dan berakhlak mulia dan dalam kondisi suci baik bathin maupun raganya saat menyembelih hewan kurban,” tegas Mas’ud. (are)


Sumber: Balikpapan Pos

G A L L E R Y

G A L L E R Y
Deklarasi Calon Bupati Kutai Timur Untuk Periode 2015-2020

Kunjungan Dari Calon Wakil Walikota Balikpapan Periode 2015 - 2020

Gubernur Kaltim

Halal Bihalal

Singapore

Isran Noor Bersama Guru Mas'ud Di Dalam Jet Pribadi

Kunjungan Dari Ulama Negara Pakistan

Grand Opening RS Balikpapan Baru

Artis Jakarta

Pangeran Arab Memasang Sorban Untuk Abah Guru Mas'ud Di Dalam Ka'bah, Mekkah

Translate This Page